Home Aparatur Buka Musda II MAG, Shabela: Majelis Adat Gayo Untuk Bekerja Menyusun Regulasi...

Buka Musda II MAG, Shabela: Majelis Adat Gayo Untuk Bekerja Menyusun Regulasi Tatanan Peri Kehidupan Masyarakat

601
0

Takengon, tanohgayo.com – Majelis Adat Gayo (MAG) melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) II, dalam rangka pertanggung jawaban pengurus masa jabatan 2016-2020 dan memilih pengurus periode 2020-2024, Kamis (09 Juli 2020) bertempat di Operation Room Setdakab setempat.

Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar membuka secara resmi kegiatan tersebut yang turut dihadiri Plt. Kepala Majelis Adat Aceh, unsur Forkopimda Aceh Tengah, komisioner MAG, para mukim, dan segenap pemerhati budaya Gayo di Aceh Tengah.

Dalam sambutan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa Gayo, Shabela meminta Majelis Adat Gayo untuk melakukan pendataan terhadap pelaksanaan adat istiadat dan budaya yang ada di kampung, kemukiman dan kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah.

“Para leluhur kita sudah mewariskan nilai-nilai adat istiadat yang tinggi, namun saat ini upaya kita belum cukup untuk menggali, mengkaji, mengembangkan dan melestarikannya,” ungkapnya.

Selain itu, menurut Shabela, saat ini tidak banyak lagi warga Gayo yang mampu berbicara dengan baik dan benar menggunakan petatah petitih, pantun, tamsil, melengkan, peri mestike, sebuku dan lain-lain.

“Nilai adat yang juga sudah jarang diselenggarakan adalah upacara yang pernah dilakukan orang tua kita dahulu, baik sinte murip, sinte mate, tulak bele, nik ni reje, munirin reje, petawaren, resam berume, turun ku lut dan acara adat lainnya,” lanjut Shabela.

Untuk itu Shabela meminta jajaran Majelis Adat Gayo untuk bekerja menyusun regulasi yang terkait dengan tatanan peri kehidupan masyarakat zaman dahulu.

“Pelaksanaan acara adat belum sepenuhnya dilaksanakan sebagaimana mestinya, hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, terutama jajaran Majelis Adat Gayo karena orang Gayo itu muedet, muatur, muinget urum muresam,” pinta Shabela.

Terakhir, Shabela dihadapan para peserta musyawarah meminta untuk membiasakan pada setiap hari Kamis sebagai satu hari berbicara menggunakan basa (bahasa_red) Gayo, dan memakai pakaian motif kerawang di instansi pemerintahan. (WR)