Home Rekreasi “Ekowisata Karang Ampar Sudah Layak Jual”

“Ekowisata Karang Ampar Sudah Layak Jual”

1238
0

Takengon – Karang Ampar, sebuah kawasan luas di kecamatan Ketol yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Bireun ternyata memiliki pesona yang layak jual sebagai kawasan ekowisata yang mengedepankan konsep edukasi dan konservasi.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Disparpora Aceh Tengah, Munawar Khalil mengungkapkan bahwa ekosistem Karang Ampar bisa dijadikan sebagai destinasi ekowisata terpenting di Provinsi Aceh, khususnya bagi para pencinta alam, pegiat lingkungan dan kelompok sasaran lainnya.

“Sekarang pun Karang Ampar sudah bisa dijual,” ujar Munawar di Takengon, Minggu (22/4/2018).

Menurutnya saat ini pemerintah hanya perlu memperbaiki infrastruktur jalan dari jalan raya yang menghubungkan Takengon dengan Bireun, tepatnya di kawasan Timang Gajah, menuju kampung Karang Ampar.

“Jalan sudah ada meskipun dengan kondisi berlubang di sana sini, namun masih bisa dilalui kenderaan roda empat,” Munawar menambahkan.

Sedangkan akses menuju konservasi gajah dan satwa dilindungi lainnya, Munawar punya konsep sendiri.

“Ini kawasan konservasi. Tidak sembarang kenderaan bisa mengakses. Disinilah letak peluang bagi masyarakat. Mereka bisa menyediakan mobil khusus untuk mengantarkan wisatawan ke sana,”

“Yang paling realistis, kita akan bangun amenitas (sarana publik, Red) hanya di perkampungan atau di pinggir jalan. Kita tidak akan membangun di habitat atau lintasan hewan-hewan tersebut,” imbuhnya.

Sedangkan untuk pemasaran, Munawar mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan membahasnya dengan sejumlah stakeholder di daerah penghasil kopi itu.

“Konsepnya sudah ada. Selanjutnya saya akan buat telaahan ke pimpinan, dan akan melibatkan dunia usaha mulai dari travel agent hingga perhotelan. Tentu yang paling penting adalah kesediaan dan kesiapan masyarakat setempat,” ucapnya optimis.

Menurut alumnus UISU Medan itu, paket penawaran yang masih berupa konsep tersebut masih langka di Aceh, dan pihaknya merasa tertantang agar dapat terwujud dalam waktu dekat.(Mark)