Home Olahraga KONI Aceh Gelar Raker, ini Agenda-Agenda yang Dibahas

KONI Aceh Gelar Raker, ini Agenda-Agenda yang Dibahas

515
0

Banda Aceh – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh menggelar Rapat Kerja (Raker) untuk membahas berbagai agenda-agenda penting dalam rangka lebih meningkatkan prestasi olahraga Aceh.

Raker berlangsung dari tanggal 25-27 Maret 2022, diikuti 23 kabupaten/kota se-Aceh, serta 65 Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga anggota KONI Aceh. Dibuka oleh Gubenur Aceh yang diwakili Kadispora Aceh Dedy Yuswadi, Jumat malam 25 Maret 2022.

Ketua Panitia Raker T. Rayuan Sukma mengatakan, agenda-agenda yang menjadi pembahasan antaralain, laporan keuangan KONI Aceh tahun 2020 dan 2021, rencana program kerja KONI Aceh tahun 2022, serta pengesahan anggota baru KONI Aceh.

Kemudian pembahasan dan pengesahan pedoman PORA Pidie tahun 2022, pemaparan kesiapan Pidie sebagai tuan rumah PORA, penetapan mekanisme penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum KONI Aceh masa bakti 2022-2022, dan pemilihan tuan rumah PORA XV tahun 2026.

Ketua Harian KONI Aceh H. Kamaruddin Abu Bakar mengatakan, mengingat ada banyak agenda olahraga yang akan dilaksakanan dan diikuti Aceh ke depan, forum Raker diminta dapat memberikan masukan-masukan agar keseluruhan agenda olahraga ke depan dapat meraih hasil maksimal.

Seperti diketahui, tahun 2022 ini Aceh akan menyelenggarakan PORA ke XIV dimana Pidie menjadi tuan rumah. Kemudian pada tahun 2023 Aceh akan menjadi tuan rumah Porwil Sumatera, dan di tahun 2024 sebagai tuan rumah PON XXI bersama Sumatera Utara.

“Alhamdulillah selama dua periode terakhir di bawah kepemimpinan Ketua Umum KONI Aceh H. Muzakir Manaf prestasi olahraga Aceh terus meningkat. Selain itu, Aceh juga berhasil meraih gelar tuan rumah Porwil Sumatera 2023 dan tuan rumah PON 2024,” kata Abu Razak-sapaan akrab H. Kamaruddin Abu Bakar.

Untuk diketahui, pada PON 2016 Jawa Barat, saat tahun kedua kepimpinan Mualem—sapaan akrab H. Muzakir Manaf—Aceh berhasil meraih 8 medali emas, 7 perak dan 11 perunggu, yang menempatkan Aceh pada rangking 17. Hasil itu jauh melampaui capaian PON sebelumnya di Riau tahun 2012, dimana Aceh hanya mampu berada di posisi 25 dengan raihan 3 emas, 5 perak dan 18 perunggu.

Kemudian pada PON XX tahun 2021 Papua, rangking Aceh meningkat ke posisi 12, dengan capaian 11 emas 7 perak dan 11 perunggu.

“Perlu diingat, capaian-capaian gemilang yang telah kita raih sebelumnya tidak terlepas dari rumusan program-program kerja dari Raker yang telah dilaksanakan setiap tahunnya,” kata Abu Razak.

“Namun jangan sampai kita terlena dengan capaian-capaian sebelumnya sehingga akan membuat kita terpuruk di masa-masa hadapan,” tambah Abu Razak mengingatkan.[]