Home Aparatur Pemkab Aceh Tengah Sediakan Alat Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)

Pemkab Aceh Tengah Sediakan Alat Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)

517
0

Takengon, tanohgayo.com–  Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah merencanakan pembelian alat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan anggaran sebesar 2,485 milyar rupiah. Alat tersebut untuk pemeriksaan sampel Swab bagi propable maupun kontak erat.

Alat PCR Swab dianggap sangat mendesak, mengingat saat ini Laboratorium Balitbangkes Aceh yang selama ini menjadi rujukan pemeriksaan sampel Swab dari kabupaten/kota di seluruh Aceh secang ditutup sementara karena alasan teknis.

“Saat ini kita sangat membutuhkan alat PCR agar hasil pemeriksaan sampel Swab bisa diketahui lebih cepat, sehingga dapat kita lakukan tindakan antisipatif dengan cepat, kebetulan kita menerima bantuan dari Pemerintah Aceh sebesar Rp 10 miliar, dana ini kita manfaatkan khusus untuk penanganan Covid-19, dan salah satu prioritasnya adalah untuk pengadaan alat RT-PCR, karena ini sifatnya sangat urgen dan mendesak,” ungkap Shabela, Sabtu (5 September 2020).

Kasus konfirmasi di tingkat provinsi terus mengalami peningkatan, sehingga tidak efektif lagi mengandalkan pemeriksaan di provinsi, karena hasilnya akan lebih lama diketahui.

“Mengingat hasil yang menyatakan positif atau negatif Covid-19 butuh waktu lama, bahkan  sekarang harus dikirim ke Jakarta, untuk itu saya sudah perintahkan untuk segera membeli perangkat pemeriksaan Swab ini, agar hasil test keluar dengan cepat, dan kita bisa memngabil langkah-langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran Covid lebih luas,” jelasnya.

Ditambahkan dr. Yunasri, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Tengah, saat ini alat tersebut sedang dalam pemesanan. Nantinya akan ditempatkan di ruangan Anyelir RSUD Datu Beru Takengon, dan sekarang ruangan itu sedang dibenahi untuk persipan penempatan alat tersebut.

“Proses pengadaannya sudah selesai, target kita minggu depan, alat tersebut sudah terpasang dan langsung bisa digunakan, vendor (perusahaan penyedia alat) juga akan menyiapkan pelatihan bagi sumber daya manusia kita yang nantinya akan mengoperasikan lat tersebut,” terang Yunasri.

Menurutnya, dengan memiliki alat pemeriksaan sampel Swab sendiri, tentu hasil pemeriksaan akan bisa diketahui lebih cepat, dengan demikian penanganan Covid di daerah ini bisa dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga penyebarannya dapat diminimalisir. (AG)