Home Aparatur Puskesmas dan Gampong Garda Depan Tekan Laju Covid-19

Puskesmas dan Gampong Garda Depan Tekan Laju Covid-19

910
0
Demi melindungi warganya dari Covid-19, ada desa di Kabupaten Aceh Tengah menutup sementara salah satu ruas jalan menuju lokasi wisata kebun kopi di wilayahnya baru-baru ini./Foto Agus RB

Banda Aceh- Dengan jumlah dokter dan tenaga medis yang terbatas, warga masyarakat diminta proaktif mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari virus Corona.

Demikian disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)Aceh, Syafrizal di Banda Aceh, Jumat(30/10).

Menurut dr Syafrizal , sekarang fokus kekuatan yang diminta pemerintah adalah menguatkan lini-lini pertahanan di masyarakat basis desa atau gampong-gampong.

“Puskesmas dan Geuchik di kampung kendali utama di masyarakat agar lebih waspada peduli tehadap pandemi ini, memang tidak mudah namun harus dilakukn terus menerus , karena kalau kita bisa deteksi dari awal kasus yang banyak bukan masalah tetapi yang kita jaga adalah kematian yang sedikit atau yang kecil,”ungkap Syafrizal.

Safrizal mejelaskan, masyarakat diharapkan dapat mendeteksi sejak awal kasus-kasus corona, sehingga kasusnya tidak berjangkit sampai kondisi berat.

“Ini di Puskesmas dan gampong-gampong. Dari Kemenkes baru saja masuk dalam koordinasi penangan terbaru yang dikeluarkan terutama aspek tatalaksana penanganan Covid-19 dalam hal upaya deteksi cepat ,”jelas dr. Syafrizal.

Syafrizal minta ada apresiasi dan perhatian  terhadap upaya-upaya yang dilakukan puskesmas dan warga di desa.

“Karena memang pada akhirnya mencegah, apa yang mereka lakukan jauh lebih efektif di lapangan dari pada pengobatan yang kita lakukan di pusat-pusat perawatan atau rumah sakit ibu kota provinsi,” dr Syafrizal menambahkan.

Menurut dr Syafrizal , kabupaten kota memilki mekanisme menangani kasus-kasus pasien dengan kondisi ringan dan sedang sehingga penangganannya dilakukan rumah sakit kabupaten kota, pasien yang dapat ditangani daerah harus dirawat sendiri, namun yang berat sebaiknya dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh.

Dilaporkan, tambah Syafrizal , belum ada kendala berarti terkait koordinasi dengan dokter puskesmas dan timnya disejumlah wilayah terkait penanganan Covid-19.
“Karena memang kita sudah menjadi fokus perhatian pemerintah, tentu karena pengalaman wilayah lain diberikan ke Aceh . Maka dalam pelaksanaan sudah ada arah ini, tinggal bagaimana masyarakat supaya patuh prokes ini,”pungkasnya.

Dalam penanganan Covid-19 sedikitnya 4000 dokter dan timnya dikerahkan, namun Aceh dinilai masih minim memiliki dokter spesialis.Sebelumnya Satgas Covid-19 Aceh menjelaskan, dalam rangka maulid nabi, cuti dan liburan panjang warga diminta menerapkan prokes ketat sehingga lonjakan kasus seperti yang dikhawatirkan banyak pihak tidak terjadi.

Kasus Covid-19 Aceh dilaporkan Satgas secara akumulatif sejak 27 Maret 2020. Jumlah kasus mencapai 7.394 orang. Penderita yang dirawat saat ini 1.601 orang, sembuh 5.522 orang, dan 271 orang meninggal dunia. (Agus Rahmad B)