Home Aparatur Shabela Boyong Seluruh SKPK ke Kute Reje

Shabela Boyong Seluruh SKPK ke Kute Reje

1065
0

Takengon tanohgayo.com-Sejumlah pejabat tinggi pratama Pemkab Aceh Tengah sejak pukul 14.30 WIB sudah berkumpul di pendopo Bupati Aceh Tengah, Jumat (24 Mei 2019)/19 Ramadhan 1440 H.  Masing-masing SKPK juga diminta untuk membawa bekal berbuka puasa. Pasalnya, rombongan akan menuju salah satu desa terpencil di Kecamatan Linge.

Dengan memakai baju putih dan peci, tepat puku 15.15 WIB, terlihat Shabela Abubakar keluar dari pendopo dan langsung menuju salah satu kendaraan dengan plat mobil BL 55 SB yang sudah terparkir. Ia disopiri oleh Bang Rajak, yang telah lama menemani Shabela, bahkan sejak menjadi Kepala Dinas Keuangan di Kabupaten Bener Meriah. Selain menjadi sopir pribadi, Rajak adalah bagian keluarga dekat Shabela.

Melihat Bupati menuju kendaraan, sejumlah pimpinan SKPK langsung bergegas menuju kendaraan masing-masing. Ada yang sudah membeli bekal buka puasa sebelum berkumpul di pendopo dan ada yang baru membeli bekal buka puasa dalam perjalanan ke Linge.

Bila melihat rangkaian kegiatan yang akan dihadiri Bupati Aceh Tengah bukanlah salah satu kegiatan besar, yang dihadiri pejabat tinggi atau diikuti ratusan orang dan peserta. Namun, Shabela terlihat begitu bersemangat bahkan hingga memboyong seluruh SKPK. Hanya beberapa kepala dinas tidak ikut karena sedang keluar kota.

Setelah menempuh perjalan hampir 4 jam, rombongan tiba di Kampung Kute Reje Kecamatan Linge. Student Work Camp (SWC) demikian kegiatan yang akan dihadiri rombongan. Dalam kegiatan tersebut, Shabela hanya menutup kegiatan serta menyerahkan hadiah kepada peserta lomba yang dilaksanakan di Kampung Kute Reje Kecamatan Linge.

Setibanya di Kampung Kute Reje, setelah istirahat sejenak dari perjalanan yang melintasi jala tak beraspal, Shabela dan rombongan berbuka puasa bersama masyarakat dan pengurus HMI Takengon. Dilanjutkan shalat magrib berjamaah dengan imam Tgk Mustafa Kamal, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Tengah.

Sebelumnya, Pengurus HMI sempat merilis kekecewaan mereka karena acara pembukaan SWC di Kute Reje tidak dihadiri pihak Pemkab Aceh Tengah. Dimana saat itu, Shabela sedang berada di luar kota dalam rangkaian dinas. SWC merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan HMI Cabang Takengon setiap ramadhan.

Setelah 10 (sepuluh) hari kegiatan dilaksanakan, tidak hanya sekedar menutup kegiatan, Shabela memboyong seluruh SKPK menghadiri penutup SWC. “Kalau saya tidak suka dengan dia (Ketua HMI Cabag Takengon) tidak mungkin saya bawa semua SKPK,” kata Shabela, usai shalat tarawih dan witir.

Dijelaskan Shabela, kedatangannya dengan suluruh SKPK bukan hanya sekedar menghadiri kegiatan SWC, namun lebih dari itu, ingin melihat kondisi masyarakat di kemukiman tersebut. Pasalnya, daerah tersebut dapat dikategorikan sebagai daerah terpencil.

“Semua SKPK diajak, untuk  melihat kondisi masyarakat sehingga bisa direncanakan program untuk daerah ini,” kata Shabela dihadapan masyarakat Kute Reje dan Delung Sekinel yang menghadiri kegiatan tersebut.

“Pemilu telah usai tapi ada yang tidak akan pernah selesai yaitu Pemili (Family-keluarga),” tambah Ketua Baitul Mall Aceh Tengah Tgk Ridwan Qari dalam tausyiahnya.

Shabela juga mempersilahkan organisasi apapun untuk membuat berbagai kegiatan sosial. Karena organisasi kedepan mempunyai tantangan untuk memberi pencerahan dan mencerdaskan masyarakat sebagai bagian dari pembangunan manusia di Kabupaten Aceh Tengah. “Selaku pimpinan daerah, kami tegaskan untuk mendukung segala aktifitas organisasi kepemudaan, baik yang berorientas nasionalis maupun keagamaan,” kata Shabela.

Shebela juga berpesan, dengan adanya tekhnologi informasi saat ini, untuk mem-publish potensi daerah dimedsos. Sehingga pihak-pihak terkait dapat melihat dan merencanakan program pengembangan. Medsos bukan hanya sekedar untuk mengkritisi. “Jangan hanya karana uang kita rebut,” pungkas Shabela.

Usai menghadiri penutupan SWC di Kute Reje, rombongan bergegas menuju ibukota kabupaten sekira pukul 22.00 WIB. Di tengah perjalanan, sempat menikmati cendol dan kopi salah satu café di Simpang Simpil (pangmoed) yang sebelumnya telah dipesan untuk seluruh rombongan. (wyra)