Home Aparatur Shabela : Tidak Cukup Petani Saja yang Jualan Kopi, Bupatinya Juga Harus...

Shabela : Tidak Cukup Petani Saja yang Jualan Kopi, Bupatinya Juga Harus Turut Mempromosikan

686
0

Takengon – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Aceh Ke XV yang mulai bergulir di Takengon, 2 hingga 8 Mei 2018 merupakan kesempatan untuk mempromosikan berbagai potensi daerah, khususnya Kabupaten Aceh Tengah yang merupakan tuan rumah diselenggarakannya even akbar dua tahunan itu.

Dihadapan ribuan pelajar Aceh peserta POPDA dan ratusan tamu undangan, Bupati Aceh Tengah Drs Shabela Abubakar melalui sambutannya turut mempromosikan potensi daerah yang sedang dipimpinnya itu.

Diantara potensi Aceh Tengah yang dikenalkan Shabela adalah kopi Arabika Gayo dan Kerawang Gayo.

Saat ini kata Shabela, Kopi Arabika Gayo sudah booming ke berbagai negara uni eropa dan berbagai negara asia tenggara, namun ditingkat lokal promosi juga akan terus dilakukan.

“Selain promosi, saat ini kami sedang fokus berupaya meningkatkan produksi kopi rakyat dari 700kg/hektar menjadi 1200kg/hektar atau lebih,” sebut Shabela.

Begitupun Kerawang Gayo, sejak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2014 lalu, pakaian kerawang Gayo mulai diminati banyak kalangan.

“Kenapa saya bercerita kopi dan kerawang Gayo di acara pembukaan POPDA ini?, karena salah satu tugas kepala daerah adalah mempromosikan potensi daerahnya. Tidak cukup petani saja yang jualan kopi, tapi bupatinya juga harus turut mempromosikan,” pungkas Shabela.

Shabela pun mempersilakan peserta POPDA selama berada di kota dingin Takengon untuk menikmati kopi arabika Gayo sambil bertanding.

“Harga kopi memang lagi mahal, namun jangan khawatir selama POPDA berlangsung warung kopi di Takengon masih menjual dengan harga standar,” tandasnya.

Lain itu Shabela juga berpesan kepada 2.290 atlet dari 23 kab/kota di Provinsi Aceh yang ikut POPDA di Takengon untuk tetap menjaga sportifitas selama bertanding.

“Meraih prestasi menjadi tujuan masing-masing atlit pada ajang ini, tapi semangat kebersamaan harus tetap menjadi perekat antar pelajar yang datang dari berbagai daerah,” demikian Shabela. (Mik/Ich)