Home Aparatur Wali Nanggroe Minta Pemerintah Fokus Pengembangan Kawasan Wisata Gayo Lues

Wali Nanggroe Minta Pemerintah Fokus Pengembangan Kawasan Wisata Gayo Lues

555
0

Blangkejeren – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar meminta kepada Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Gayo agar dapat benar-benar memfokuskan perhatian dalam upaya pelestarian dan pengembangan kawasan hutan serta kawasan wisata yang di daerah yang dijuluki Negeri Seribu Bukit tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Tgk. Malik Mahmud saat membuka kegiatan Sosialisasi Program Kelembagaan Wali Nanggroe di Gayo Lues, Senin 29 Maret 2021.

Di hadapan para peserta kegiatan yang antaralain terdiri dari tokoh-tokoh lembaga adat dan Lembaga Keistimewaan Aceh Kabupaten Gayo Lues, Wali Nanggroe mengungkapkan kebanggaan dan kekagumannya terhadap kekayaan dan keindahan alam yang ada di kawasan dataran tinggi Gayo, terutama di Gayo Lues.

“Dua hari ini saya menempuh perjalanan panjang dari Banda Aceh ke Takengon, kemudian ke Gayo Lues. Melihat keindahan alam yang ada disini, hilang Lelah, rasanya sejuk dan bahagia,” kata Wali Nanggroe.

Wali Nanggroe juga menuturkan, dalam perjalanan dari Takengon ke Gayo Lues, dirinya begitu menikmati setiap rute yang dilalui. “Apa-apa yang kita miliki disini (dataran tinggi Gayo) serupa dengan Negara Switzerland yang telah dikenal oleh turis manca negara,” sebut Wali Nanggroe.

Jika dikembangkan dan dikelola dengan baik, tambah Wali Nanggroe, bukan tidak mungkin Gayo Lues akan setenar Switzerland, akan banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. “Karen itu, saya meminta kepada Pemerintah Aceh agar penggunaan dana Otsus Aceh juga dapat dimaksimalkan untuk pelestarian dan pengembangan Negeri Seribu Bukit ini,” kata Wali Nanggroe.

Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga turut menyerahkan santunan secara simbolis kepada puluhan anak yatim yang ada di Gayo Lues.

Selain membuka dan menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Kelembagaan Wali Nanggroe, di Gayo Lues Tgk. Malik Mahmud juga melakukan pertemuan silaturrahmi dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.[]