Home Aparatur Fraksi di DPRK, Kemana Kekuatan Politik Gayo Bergabung?

Fraksi di DPRK, Kemana Kekuatan Politik Gayo Bergabung?

2522
0

Takengon,tanohgayo.com – Pasca dilantiknya 30 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah periode 2019-2024, pembentukan alat kelengkapan (fraksi) masih abu-abu.  Ada tiga partai politik yang dapat membentuk satu fraksi karena memiliki kursi terbanyak, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Gerindra, dan Fraksi Golkar. Kemungkinan akan ada satu fraksi gabungan dari beberapa partai yang memiliki wakil di legislatif Aceh Tengah.

Koalisi partai di DPRK dalam satu fraksi turut membawa andil dalam arah pembangunan Kabupaten Aceh Tengah. Nantinya, dari fraksi yang akan dibentuk akan dilihat juga keberpihakan legislatif terhadap kebijakan eksekutif yang dikomandoi Shabela Abubakar-Firdaus.

Terlebih, saat ini juga sudah ngencar pembicaraan atas tokoh yang akan diusung di pilkada 2024. Meski relatif masih lama, tapi nampaknya masyarakat Gayo dan tokoh politik sudah hangat membicarakan calon yang akan diusung. Mulai mencocok-cocokan pasangan yang ideal.

Masyarakat menilai, saat ini Gayo tidak memiliki banyak tokoh sebagai pemimpin. Sehingga perlu pematangan dan pemikiran lebih dini membahas calon kepala daerah, agar Kabupaten Aceh Tengah tidak jatuh ke tangan orang yang salah.

“Belum ada yang pasti untuk bergabung ke Fraksi Gerindra, karena sedang menjalin komunikasi dengan partai lain,” ungkap Helmi Ketua Partai Gerindra Aceh Tengah, Jumat, (30 Agustus 2019).

“Belum bisa terjawab,” kata Samsuddin, Sekretaris PDI Perjuangan.

Sementara Partai Golkar, dimungkinkan akan bergabung dengan  PPP, Hanura, dan PA, dengan jumlah seluruh 8 (delapan) kursi.

Fraksi PAN ada pada periode sebelum, kini harus bergabung dengan partai lain karena priode 2019-2014 PAN hanya memiliki 2 kursi. “Kita akan lihat dulu, di fraksi mana yang diisi orang-orang yang berintergitas, maka kesana kita akan bergabung,” ungkap Sirajudin AB, Ketua PAN Aceh Tengah.

Awan Din sapaan akrabnya, mengungkapkan sudah ada upaya pembetukan fraksi dengan jumlah anggota 15 orang, namun karena ada diisi oleh orang yang dinilai berbeda visi misi dengan PAN, ia masih urung ikut bergabung. “Saya lihat ada sipolan disana. Kita tidak ingin bersama orang yang beda visi dalam pembangunan daerah,”pungkas Awan Din. (wyra)