Takengon – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengoptimalkan peran penyuluh agama untuk menyampaikan pesan-pesan pentingnya program Keluarga Berencana.
Langkah ditempuh dengan komitmen bersama yang tercantum dalam nota kesepahaman antara Pemkab dengan Kemenag Aceh Tengah.
Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung, Sabtu (30/03) di Kecamatan Atu Lintang yang turut disaksikan oleh Deputi bidang KB yang juga sebagai Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Dwi Listyawardani.
Kemudian juga anggota DPR RI komisi IX asal Aceh, Tengku Khaidir Abdurrahman. Ketua BP4 Aceh, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh.
Kepala kantor Kemenag Aceh Tengah, Amrun Saleh menyebutkan saat ini terdapat 112 penyuluh agama yang sehari-hari berada di tengah masyarakat.
“Para penyuluh agama yang sudah ada saat ini bisa dioptimalkan fungsinya untuk membantu penguatan ketahanan keluarga,” ungkapnya.
Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar merespon optimalisasi peran penyuluh agama sebagai bentuk upaya yang perlu dilakukan.
“Melalui mimbar-mimbar agama diharapkan para penyuluh agama dapat memberikan informasi tentang bagaimana memperkuat keluarga untuk mencegah terjadinya perceraian,” ujar Shabela.
Termasuk juga dalam kesepahaman yang ditandatangani adalah bagaimana pada saat Kursus Calon Pengantin (Suscatin) disampaikan materi tentang kependudukan, keluarga berencana dan ketahanan keluarga.
“Pada akhirnya, kesepahaman yang disepakati utamanya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga berencana,” tegas Shabela.
Penandatanganan nota kesepahaman hari itu merupakan rangkaian dari kegiatan sosialisasi program pembangunan keluarga dan sosialisasi advokasi komunikasi informasi dan edukasi program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
Kegiatan sosialisasi juga diisi dengan pemutaran film bertema keluarga berencana, pelayanan akseptor KB dan disemarakkan dengan pembagian doorprize. (MK)