Home Aparatur BPNB Aceh Gelar Sinkronisasi dan Konsolidasi Pelestarian Nilai Budaya di Takengon

BPNB Aceh Gelar Sinkronisasi dan Konsolidasi Pelestarian Nilai Budaya di Takengon

859
0

TAKENGON – Kabupaten Aceh Tengah ber ibukota Takengon menjadi tempat digelarnya Sinkronisasi dan Konsolidasi pelestarian nilai budaya yang dilaksanakan oleh Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Aceh.

Kegiatan yang digelar di Hotel Bayu Hill Takengon selama empat hari, 19 Maret hingga 22 Maret 2018 itu selain diikuti peserta dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 23 Kabupaten/Kota Provinsi Aceh dan Sumatera Utara juga melibatkan Lembaga Penjamin Muti Pendidikan dan BP PAUDNI Aceh serta para sejarawan dan budayawan Aceh – Sumut.

“Kegiatan ini untuk memajukan dan melestarikan nilai budaya disamping upaya meningkatkan kualitas dan integritas mutu pendidikan khususnya yang ada di regional Aceh-Sumut di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” ujar Kepala BPNB Aceh, Irini Dewi Wanti SS MPS.

Sementara Wabup Aceh Tengah, H Firdaus SKM ketika membuka kegiatan di Gedung Ummi Pendopo Aceh Tengah, Senin (19/3) malam mengapresiasi panitia memilih Takengon, Aceh Tengah sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan sinkronisasi dan konsilidasi pelestarian nilai budaya.

“Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Aceh Tengah. Untuk itu, kami sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Bapak-Ibu yang tadinya akrab mendengar kopi Gayo, kali ini dapat mengenal potensi Aceh Tengah lainnya dari dekat,” sebut Firdaus.

Menurut Wabup, kebudayaan selaku sektor yang dikerjakan BPNB dapat menjadi alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi permasalahan moral yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

“Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah karakter dan moral,” tambahnya.

Dikatakan Firdaus, Sinkronisasi dan Konsolidasi Pelestarian Nilai Budaya Aceh dan Sumatera Utara terkait erat dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau instansi terkait yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, baik di Provinsi Aceh maupun di Sumatera Utara.

“Untuk itu, tentu diperlukan suatu kerjasama yang baik dan sinkronik terkait upaya pembangunan budaya secara terpadu untuk menumbuhkan karakter bangsa. Tahun 2018 ini adalah tahun strategis dan waktu yang tepat untuk menentukan arah pembangunan kebudayaan ke depan. Hal itu, sesuai dengan semangat Nawacita, program Presiden yang menjadi bagian dari dasar atau acuan dalam pelaksanaan program pembangunan karakter bangsa,” tutup Firdaus.

Diakhir kegiatan Wabup Firdaus didampingi anggota DPR RI Ir Tagore Abubakar yang turut hadir pada kesempatan itu memainkan alat musik Teganing (alat musik tradisional Gayo_red) tanda resminya dibuka kegiatan. (Mika)