Home Aparatur Cegah Anak Terpapar Gawai Selama Pandemi

Cegah Anak Terpapar Gawai Selama Pandemi

608
0
Ilustrasi

Banda Aceh, Tanohgayo.com – Era pandemi anak dan remaja dinilai dapat menekuni hal-hal lain terkait hobi-hobi yang mereka gemari sebagai opsi mencegah mereka terpapar hal buruk dan kelelahan menggunakan gawai dan internet.

Demikian diungkapkan Asistan Program Manajer ECPAT Indonesia Oviani Fathul Jannah dalam sebuah webinar pendidikan anak dan remaja yang digagas Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) dan YAPARI baru-baru ini.

“Selama pandemi sebenarnya kalau sudah lelah di internet, menggunakan internet kita bisa tekuni hal lain terkait hobi-hobi kita yang kita bisa kerjakan di rumah , dengan menyibukan diri dengan bahan bacaan buku-buku favorit , jadi bisa dialihkan kepada kegiatan yang sebenarnya kita sukai selama pandemi tanpa n internet,”ungkap Ovi.

Oviani mengatakan, pengawasan orang tua dan lingkungan dapat membekali anak dan remaja terhindar dari dampak buruk penggunaan gadget berlebihan.

“Perlu juga ni temen-temen remaja dan anak-anak mengetahui, resiko penggunaan gadget berlebihan itu seperti apa ya, supaya kita sadar bahwa berlama-lama dengan gadget itu tidak selamamnya bagus, dan terbuka kesempatan kita untuk beralih kegiatan yang tidak menggunakan sosial media, jadi banyak juga kegiatan lain yang positif,”pungkas Ovi.

Jangan Memarahi Anak

Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga Roslina Verauli, M.Psi., Psi dikutip suarakaltim.id mengingatkan pentingnya orangtua memberi tahu anak tanpa cara negatif untuk mengatasi masalah kecanduan tersebut.

Misalnya, jangan sekali-kali langsung memarahi dan membentak atau merebut gawai yang sedang digunakan oleh anak.

“Ketika anak dimarahi emosi akan negatif, lalu dia akan butuh kegiatan menyenangkan semakin banyak, nanti dia melihat gawainya secara diam-diam, cara itu akan gagal,” ujar Verauli dalam acara peluncuran Cussons Kids Play beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan kebanyakan anak memilih bermain gawai karena anak tidak memiliki pilihan melakukan kegiatan. Akhirnya, mereka merasa tidak punya kegiatan lain selain bermain game.

Maka, solusi dari psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI) itu adalah orangtua harus memberikan pilihan kegiatan untuk anak. Di awal hari usahakan orangtua sudah memiliki jadwal mendetail untuk anak.(Agus Rahmad B).

#PakaiMasker #JagaJarak #CuciTanganPakaiSabun adalah perilaku kunci minimalkan risiko tertular COVID-19. Disiplinkan diri, ingatkan orang lain. covid19.go.id