Takengon, tanohgayo-com- Dana yang dibutuhkan dan beredar di Kabupaten Aceh Tengah diperkiran mencapai Rp 1.8 Triliun pertahun untuk pedagangan kopi dengan total produksi 68 ribu ton pertahun.
“Untuk Kabupaten Aceh Tengah butuh Rp 1,8 Triliun pertahun,” ungkap Hadiyan dari Kasi Promosi Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Tengah yang juga pengurus Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG)
Hal tersebut, menjawab Hendra Budian Anggota DPRA Aceh yang mengikuti rapat di ruang Bupati Aceh Tengah, melalui video conference, Senin (13/4/2020).
Wakil Ketua DPR Aceh, Hendra Budian mempertanyakan tentang berapa perkiraan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli kopi Gayo dari petani, per tahun.
Pertanyaaan itu, diketahui agar ia bisa memberikan masukan ke Provinsi, untuk melakukan stimulus terhadap kopi Gayo.
Perkiraan tersebut hanya 30 persen dari estimasi hasil panen saat ini hingga Mei 2020. Serta perkiraan untuk Oktober sampai Januari 2021 yang diprediksi akan panen raya.
Namun pertahun dibutuhkan Rp 837 milyar danan untuk membeli kopi dari petani.
Sejumlah pihak mengikuti rapat di ruang kerja Bupati Aceh Tengah, Senin (13/4/2020). Pertemuan tersebut guna membahas permasalahan kopi Gayo yang mengalami penurunan harga yang drastis sejak penyebaran wabah covid-19.
Tampak dihadir, pengelola Sistem Resi Gudang (SRG), eksportir, pihak perbankan, anggota DPRK serta masyarakat petani kopi. Rapat juga dikuti Hendra Budian, anggota DPR Aceh, lewat video conference. (wyra)