Takengon, tanohgayo.com- Innalillahi wa innailaihi raji’un. Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan unsur OPD serta tamu undangan berkumpul bersama di kantor PWI Aceh Tengah dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Selasa (9 Februari 2021).
Disela-sela Bupati Shabela Abubakar menyampaikan sambutan, Penulis yang berada dibarisan belakang tamu undangan, disambangi kanda Salman Yoga salah seorang akademisi UIN Ar Raniry Banda Aceh, selain itu, ia aktif menulis. Salman mengutarakan, sedang menulis biografi singkat ulama-ulama Gayo.
“Sudah ada beberapa biografi ulama yang sudah selesai. Untuk wilayah Kecamatan Bebesen baru ada dua orang, kira-kira siapa lagi?” kata Salman kepada penulis sembari memberi mandat untuk terlibat menulis biografi ulama Gayo.
Saya yang pernah diajak ikut menulis buku tersebut, menyebut nama ketua MPU Aceh Tengah Drs. Tgk. M. Isa Umar, sambal menunjuk kantor MPU Aceh Tengah yang bersebelahan dengan kantor PWI Aceh Tengah.
“Kita menulis biografi ulama Gayo yang sudah almarhum, menghindari adanya isu-isu politik, karena buku ulama Gayo diharap tidak menimbulkan perdebatan pandangan dan dukungan politik,” ungkap Salman.
Belum juga Shabela turun dari tempatnya, beberapa notifikasi WhatApp (WA) masuk ke handphone penulis bahwa beredar informasi di media sosial, Tgk Isa Umar telah berpulang kerahmatullah di RSUD Datu Beru Takengon, sekira pukul 12.20 WIB.
Tgk Isa Umar merupakan sosok ulama kharismatik dan dekat dengan semua golongan. Ia dikenal sebagai pendorong dilaksanakannya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di tanoh Gayo. Ia sangat konsen terhadap seni membaca Al-Qur’an terlebih bacaan masyarakat Gayo sangat kental dengan logat kedaerahannya.
Menurut M. Isa Umar ulama-ulama Gayo terdahulu lebih dalam pemahamannya tentang ilmu figh, tafsir dan lainnya sementara seni membaca Al quran kurang diperhatikan.
Sehingga sepulang merantau dari Banda Aceh, Isa Umar mengawali karirnya sebagai guru di Pendidikan Guru Agama (PGA) Takengon ia sangat konsen terhadap seni membaca Al-Qur’an.
Pada tahun 1969, pemerintah menggelar MTQ di Kota Sabang. Kabupaten Aceh Tengah yang belum pernah mengikuti event tersebut tidak memiliki peserta. Ditunjuklah M. Isa Umar, dari hasil musyawarah beberapa tokoh Gayo di Banda Aceh, sebagai duta Gayo dalam MTQ tersebut.
“Yang saya ingat ada beberapa tokoh yang mengantar saya ke pelabuhan diantaranya Latief Rusdy, Abdullah Pediwi, Sulaiman Hanafiah (Urang Gayo yang berdomisili di Amerika), Beni Banta Tjut, Nurdin Sufi, masih banyak lagi tokoh-tokoh urang Gayo di Banda Aceh mengantar saya ke pelabuhan. Begitulah keinginan mereka saya tampil di MTQ Provinsi pertama kalinya,” kenang M. Isa Umar seperti dikutif dari lintasgayo.co, (9 Februari 2021).
MTQ tersebut kemudian menjadi momentum nama M. Isa Umar menjadi pembicangan di kalangan ulama Aceh karena berhasil meraih juara ke tiga meski tanpa persiapan matang. Moment itu juga menjadi tahap perkembangan seni membaca Al-Qur’an di Gayo. Kemudian mulai bermunculan qori dan qoriah di tanoh Gayo. Buah pikirnya juga Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah pernah melaksanakan MTQ Keluarga.
Diakhir usianya, Tgk Isa Umar menjabat sebagai Ketua MPU Aceh Tengah periode 2015-2020. Selanjutnya ia memimpin kembali untuk Periode 2020-2025 yang dikukuhkan di Gedung Ummi, Pendopo Bupati, Kota Takengon, Sabtu (21 Nopember 2020). (wyra)