Takengon, tanohgayo.com– Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah Zona Hijau yang diijinkan untuk membuka kembali pendidikan sekolah dengan sistem tatap muka. Terkait itu, ada beberapa skenario yang telah disiapkan.
“Perlu pengaturan sedemikian rupa agar kebijakan sekolah sistem tatap muka ini tidak berdampak buruk terhadap kesehatan peserta didik maupun para guru,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah, Drs. Uswatuddin, M.AP saat konferensi pers bersama wartawan di Opsroom Setdakab Aceh Tengah, Sabtu (20/6/2020).
Meskipun bestatus daerah zona hijau, namun penerapan proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka, harus disiapkan skenario terbaik agar sistem tatap muka ini tidak berdampak pada penyebaran covid.
Skenario yang disiapkan mulai dari semua guru dan karyawan harus dilakukan screening test atau test covid-19, waktu belajar dikurangi, misalnya untuk tingkat SD yang biasanya 6 jam dikurangi menjadi 4 jam. Lain itu, posisi duduk antar siswa juga harus diatur sejauh 1,5 meter, artinya jika nanti sekolah tatap muka berjalan, belajarnya dengan sistem sift.
Uswatuddin juga menjelaskan, bagi orang tua yang mengantar siswa hanya diijinkan sampai di depan gerbang saja dan tidak diperkenankan masuk ke area sekolah. Sebelum masuk kelas, suhu para siswa akan dicek terlebih dahulu. Disamping itu, sekolah harus menyiapkan sarana pencuci tangan lengkap dengan sabun.
“Siswa dianjurkan mencuci tangan sesering mungkin, untuk itu pihak sekolah harus menyediakan sarananya,” katanya.
Terkait kapan dimulainya sekolah dengan sistem tatap muka, Uswatuddin menyatakan pihaknya akan terlebih dahulu mensosialisasikan hal tersebut ke sekolah-sekolah.
“Kemungkinan kita akan mengikuti ketentuan dari Kementerian Pendidikan Nasional yaitu mulai tanggal 13 Juli 2020, namun bisa saja terjadi perubahan tergantung situasi, tapi untuk sementara kita pedomani yang dari Kemendiknas, kalau ada perubahan akan kita informasikan kembali,” katanya. (AG)