TANOHGAYO.COM, Takengon | Guna mengukur Indeks Keshalihan Sosial (IKS) di Kabupaten Aceh Tengah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh Tengah menyebarkan kuisioner yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Pengukuran IKS ini bertujuan untuk melihat sejauh mana nilai-nilai keshalihan sosial telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh warga Aceh Tengah.
Indeks Keshalihan Sosial (IKS) merupakan indikator untuk mengukur sejauh mana masyarakat menerapkan nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan gotong royong dalam kehidupan sosial. IKS menjadi tolok ukur dalam memahami kualitas hubungan sosial, tingkat kepedulian terhadap sesama, serta keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Plt. Kepala Bappeda Aceh Tengah, Mustafa Kamal, mengungkapkan bahwa pengukuran IKS ini merupakan salah satu peran strategis Bappeda dalam merancang kebijakan pembangunan berbasis nilai-nilai sosial dan budaya. “IKS ini bukan sekadar angka, tetapi menjadi dasar dalam perumusan kebijakan yang lebih inklusif dan berbasis pada karakter masyarakat Aceh Tengah,” ujarnya, Sabtu (22/02/2025).
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan partisipasi masyarakat, Bappeda Aceh Tengah menyebarkan kuisioner IKS secara offline melalui kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang sedang berlangsung. Dengan cara ini, masyarakat dari berbagai lapisan dapat berkontribusi dalam pengukuran IKS secara langsung.
Selain melalui jalur offline, kuisioner ini juga dapat diisi secara online untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan mengisi kuisioner melalui link berikut: https://bit.ly/IKS2025. Kuisioner ini telah dibuka sejak 6 Februari dan akan ditutup pada 28 Februari mendatang.
Mustafa mengajak seluruh masyarakat Aceh Tengah untuk turut serta dalam pengisian kuisioner ini. “Kami berharap masyarakat dapat mengisi kuisioner dengan jujur dan objektif, karena hasilnya akan sangat berguna untuk melihat kondisi sosial yang sesungguhnya di Aceh Tengah,” katanya.
Lebih lanjut, Mustafa menjelaskan bahwa IKS tidak hanya akan menjadi angka statistik, tetapi juga mencerminkan realitas sosial masyarakat. Dengan mengetahui tingkat keshalihan sosial, pemerintah daerah dapat merancang program yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti penguatan pendidikan karakter, pemberdayaan ekonomi berbasis sosial, dan penguatan peran lembaga keagamaan.
Dengan adanya survei ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya keshalihan sosial sebagai pondasi dalam membangun kehidupan bermasyarakat. Semakin tinggi keshalihan sosial, semakin kuat pula solidaritas dan kesejahteraan di tengah masyarakat.
Jadi, sudahkah Anda mengisi kuisionernya? Yuk, ambil bagian dalam pengukuran Indeks Keshalihan Sosial Aceh Tengah dan ikut serta dalam membangun masyarakat yang lebih peduli dan harmonis!
