Home Aparatur Potensi Rabies Tertinggi, Dinas Pertanian Giatkan Vaksinasi Disertai Sosialisasi

Potensi Rabies Tertinggi, Dinas Pertanian Giatkan Vaksinasi Disertai Sosialisasi

493
0
Nasrun Liwanza, Kadis Pertanian Aceh Tengah. (foto:ist)

Takengon, tanohgayo.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tengah melalui Dinas Pertanian, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terus melakukan upaya pencegahan dengan menggiatkan vaksinasi rabies disertai sosialisasi secara berkesinambungan kepada masyarakat, khususnya pemilik hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Hal tersebut menyikapi meningkatnya kasus gigitan hewan pembawa penyakit rabies. Tahun 2019 terjadi kasus gigitan hewan yang biasa menularkan penyakit rabies seperti anjing, kucing dan kera sebanyak 170 kasus gigitan.

Belum semua kasus tertangani dengan standar penanganan penyakit rabies, karena keluarga korban hanya membawanya ke Puskesmas, sedangkan hewan yang menggigit dan kemudian mati tidak dilaporkan ke Dinas Pertanian atau petugas kesehatan hewan.

Dari pantauan petugas di lapangan, pada tahun ini pun masih terjadi kasus gigitan hewan penyebab rabies. Ini dikhawatirkan akan berpotensi meningkatnya kasus rabies di daerah ini.

“Dalam standar kesehatan hewan, setiap ada kasus gigitan, kita harus kirimkan sampel otak dari hewan penggigit tersebut untuk diperiksa di laboratorium. Sayangnya selama ini harus petugas kami yang turun melakukan pendataan, sementara kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus gigitan kepada kami, masih relatif rendah,” Kabid Peternakan, drh. Hulfah, MP.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tengah, Nasrun Liwanza mengatakan bahwa kasus gigitan berpotensi rabies di daerah ini termasuk yang tertinggi di provinsi Aceh. Untuk itu sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan vaksinasi secara lebih intensif.

“Kita harus pastikan bahwa semua hewan piaraan khususnya anjing dan kucing harus bebas rabies, makanya kita giatkan terus upaya pencegahan melaui vaksinasi secara rutin oleh para petugas kesehatan hewan,” ungkap Nasrun.

Warga yang memelihara hewan khususnya anjing, agar secara rutin menghubungi petugas kesehatan hewan terdekat untuk dilakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan tersebut. “Ini sangat penting, karena kasus gigitan anjing cukup tinggi, kalau semua hewan bebas rabies, meskipun ada kasus gigitan tapi tidak berpotensi terjangkit rabies,” lanjutnya.

Keluarga  korban, selain membawa korban ke instalasi kesehatan terdekat, juga melaporkan kasus tersebut kepada petugas kesehatan hewan agar dapat dilakukan isolasi dan pemantauan terhadap hewan penggigit itu, terjangkit rabies atau tidak, jika ternyata hewan tersebut terjangkit rabies, maka korban harus ditangani secara khusus, tidak bisa dengan pelayanan kesehatan biasa.

“Petugas kita sudah sering mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat, kami mohon kesadaran masyarakat untuk berkoordinasi dengan kami jika terjadi kasus gigitan, ini demi kebaikan kita bersama,” kata Nasrun.

Meskipun dalam kondisi pandemi covid, para petugas kesehatan hewan tetap melakukan aktifitas memberikan pelayanan vaksinasi sebagai upaya menekan kasus rabies di Kabupaten Aceh Tengah. (WR)