Takengon, tanohgayo.com: Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh, Hasballah, S.Hut mengatakan ada 13 Pengcab FAJI dari seluruh Aceh yang akan ikut ambil bagian dalam Pra Pekan Olahraga Aceh (Pra-PORA) di Takengon, Aceh Tengah.
Pra-Pora Arung Jeram akan berlangsung pada tanggal 4 hingga 10 Oktober 2021 di Sungai Peusangan yang berhulu di Danau Lut Tawar. “Kegiatan ini, sebagai ajang kualifikasi Pekan Olahraga Aceh (PORA) 2022 yang akan berlangsung di Kabupaten Pidie,” terangnya, Rabu (29 September 2021).
Katanya lagi, ke-13 yang sudah mengkonfirmasi ikut dalam Pra-Pora ini yakni, FAJI Aceh Jaya (Putra/putri), FAJI Aceh Timur (Putra/putri), FAJI Kota Langsa (Putra/putri), FAJI Gayo Lues (Putra/putri), FAJI Aceh Singkil (Putra), FAJI Pidie Jaya (Putri), FAJI Abdya (putra), FAJI Nagan Raya (putra).
“Kemudian, FAJI Bireuen (putra/putri), FAJI Kota Banda Aceh (putra), FAJI Bener Meriah (putra/putri), FAJI Aceh Tenggara (putra/putri) dan tuan rumah FAJI Aceh Tengah (putra/putri),” rinci Hasballah.
“Dengan demikian ada 13 Pengcab yang ikut di kategori putra dan 9 pengcab di kategori putri. Mereka akan merebut 7 tiket PORA dengan satu tiket lainnya sudah dipegang Kabupaten Pidie selaku tuan rumah PORA 2022,” tambah Hasballah.
Hasballah mengatakan, setelah dilakukan pengecekan ke lapangan, semuanya sudah final. “Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara dalam hal ini Pemkab Aceh Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, semuanya sudah final,” kata Hasballah.
“Yang terpenting dalam ini hingga menjelang ke hari pelaksanaannya, kita terus berkoordinasi. Tujuannya untuk penyempurnaan jika masih terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik,” timpalnya.
Sementara itu, Ketua FAJI Aceh Tengah, Khalisuddin didampingi Ketua Harian, Afrijal dalam kesempatan itu mengucapkan selamat datang kepada tim-tim yang akan bertanding di Aceh Tengah.
“Mulai hari ini sudah ada tim yang hadir. Kita ucapkan selamat datang. Kita membuka diri tidak ada yang kita tutup-tutupi lokasi pertandingannya,” katanya.
Pun begitu, Khalis berpesan kepada tim yang sudah tiba di Aceh Tengah dan akan melakukan pengarungan di sungai, untuk menghargai adat istiadat. “Kami berpesan, jika ingin menjajal sungai Peusangan, hargailah penduduk yang tinggal di sepadan sungai, dan juga berkoordinasi dengan FAJI Aceh Tengah,” demikian Khalis. [RL/AG]