Takengon, tanohgayo.com- Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menggandeng para pimpinan BUMN, BUMD dan para pelaku usaha di daerah setempat untuk turut andil dalam upaya mencegah penularan Coronavirus Disease (COVID-19).
Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar meminta para pelaku usaha menyalurkan bantuan melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) untuk mendukung penyediaan alat pelindung diri (APD) sebagai kelengkapan pencegahan virus corona bagi masyarakat.
“Saat ini APD baik itu masker, handsanitizer, disinfektan sulit didapat dan kalaupun ada harganya mahal, saya meminta saudara melalui CSR masing-masing untuk membantu, dan bukan dalam bentuk alokasi dana tunai, tapi berupa barang, termasuk sembako,” kata Shabela Abubakar saat dalam diskusi penanganan Covid-19 di ruang kerjanya, Rabu (01/04/2020).
Menurut Bupati Aceh Tengah, pemerintah melalui Gugus Tugas Penanganan Virus Corona (covid-19) telah berupaya maksimal. Melakukan pergeseran lebih kurang Rp 10 Milyar dari dana APBK sebagai dana persiapan tanggap darurat virus corana.
“Namun demikian karena kita tidak dapat memprediksi bagaimana kondisi ke depan, dana tersebut pastinya belum memadai untuk memenuhi kebutuhan dalam penanganan virus corona, sehingga keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan, bahkan kalau perlu yang dapat memproduksi masker, hand sanitizer dan disinfektan sendiri, diproduksi secara massal dan dapat dibagikan kepada yang membutuhkan,” lanjut Shabela.
Melalui gugus tugas telah disediakan beberapa tangki air beserta sabun untuk mencuci tangan bagi masyarakat namun jumlahnya masih terbatas dan jauh dari memadai.
Pemkab Aceh Tengah juga telah membantu pengadaan masker kain dari Balai Latihan Kerja (BLK), dan pengadaan handsanitizer yang diracik oleh Ikatan Apoteker Indonesia Aceh Tengah di laboratorium SMU Negeri 1 Takengon dan telah disalurkan kepada masyarakat rentan covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga karyawan perbankan maupun karyawan swasta sementara waktu membatasi keluar masuk wilayah Aceh Tengah, dalam upaya mencegah penularan COVID-19. (wyra)