Home Aparatur Wali Nanggroe, Semoga Tidak Ada Lagi Generasi Aceh yang Direhabiltasi

Wali Nanggroe, Semoga Tidak Ada Lagi Generasi Aceh yang Direhabiltasi

611
0

Banda Aceh – Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar berharap, di masa-masa mendatang tidak ada generasi muda Aceh yang harus menjalani rehabilitasi akibat penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza). Hal itu disampaikan Wali Nanggroe saat mengunjungi Pusat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza Khusus Wanita, Rumoh Geunaseh Yayasan Aneuk Meutuah Nanggroe Aceh (Amanah), di Gampong Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh, Sabtu 28 November 2020.

“Jika tidak ada lagi yang direhabilitasi, artinya tidak ada lagi generasi muda Aceh yang terjerat pengaruh narkoba,” kata Wali Nanggroe yang didamping Azwardi selaku Katibul Wali Nanggroe.

Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe menyampaikan apreasiasinya atas kehadiran lembaga Amanah yang baru diresmikan beberapa hari yang lalu. Menurutnya, kehadiran lembaga rehabilitasi sangat dibutuhkan ditengah upaya berbagai pihak memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Aceh.

“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi masyarakat Aceh yang terjarat narkoba, apalagi dari kaum wanita yang dampaknya itu bisa multi efek,” sebut Wali Nanggroe.

Pada kunjungan tersebut, Wali Nanggroe disambut langsung oleh Ketua Yayasan Amanah, Don Tri Pujiarto beserta para pengurus. Don menjelaskan, pusat rehabilitasi napza khusus perempuan yang didirikan pihaknya merupakan yang pertama di Aceh.

Rumah rehab yang dinamai Rumoh Geunaseh tersebut memiliki kapasitas 30 orang untuk rawat inap, dan 70 rawat jalan. Penanganan yang diterapkan antaralain, terapi dan rehabilitasi selama enam bulan, dengan tahapan dua minggu detoxifikasi, dua minggu orientasi dan empat bulan In Program serta satu bulan re- integrasi. “Harapan kami mereka yang direhab di sini, akan kembali lagi ke kehidupan normal,” kata Doni menjelaskan.

Rumoh Geunaseh Yayasan Amanah direncanakan tidak hanya menerima pasien dari Aceh, tapi juga dari luar Aceh. Karena keberadaan rumah rehabilitasi khusus perempuan di Pulau Sumatera terbilang masih langka.

“Terimakasih sekali atas kepedulian Wali Nanggroe terhadap kehadiran Rumoeh Geunaseh. Kunjungan Wali Nanggroe pada hari ini menjadi bukti bahwa beliau sangat serius terhadap upaya pemberantasan dan penanganan korban napza di Aceh,” kata Don.[]