Aceh Besar, Tanohgayo.com- Penanganan kasus Covid-19 pada 13 provinsi prioritas dinilai mengalami penurunan dalam kasus positif, termasuk Aceh. Kabupaten Aceh Besar, salah satu dari 23 kabupaten kota di Aceh kembali berada di zona hijau baru-baru ini.
Wakil Ketua DPRK Aceh Besar Zulfikar Aziz menekankan perlunya dukungan semua pihak dalam mengatasi penyebaran kasus mata rantai Corona, upaya Pemkab efektif jika masyarakat dengan kesadaran tinggi menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
“Kita upaya keras menjalankan Perbup protokol kesehatan(Prokes), kemudian elemen terkait khusus dinas kesehatan menajalankan peran fungsinya, cukup baik dan jangan lengah,”jelas Zulfikar.
Menurut Zulfikar peran masyarakat di gampong termasuk komunitas peduli melibatkan kalangan muda, juga cukup penting dalam penangan penyebaran pandemi di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
“Kita sejalan regulasi lokal mendukung peran ulama, gugus tugas desa/gampong, penguatan Puskesmas , kami melihat ini cukup efektif berjalan termasuk dari Muspika kecamatan sampai Muspida Kabupaten, hal ini yang buat ada penurunan kasus Corona di Aceh Besar,”tambahnya.
7 Provinsi Dapat Apresiasi
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan, dari hasil pantauan kurun 9 – 15 November vs 16 – 22 November 2020, masih terdapat provinsi yang mengalami kenaikan pada kasus positif.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito seperti dikutip covid19.go.id menyebut ada 7 provinsi yang mendapat apresiasi karena cukup baik mengalami perkembangan karena terjadi penurunan penambahan kasus positif. Yakni Papua mengalami penurunan tertinggi sebesar 73,8%. Disusul Jawa Tengah turun 31,2%, Jawa Barat turun 19,6%, Kalimantan Timur 9,8%, Bali turun 8,4%, Sumatera Barat turun 7,6% danAceh turun 6,7%.
Waspada Gelombang Kedua
Kasus konfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) harian di Aceh naik-turun (berfluktuasi), tapi tren-nya kasus konfirmasi terus menurun sejak awal November 2020. Kondisi ini hendaknya tidak mengurangi kewaspadaan seluruh lapisan masyarakat karena penyakit menular memiliki potensi gelombang kedua.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani yang akrab disapa SAG sperti dikutip http://humas.acehprov.go.id/ kepada awak media di Banda Aceh, Minggu (29-11-2020), malam.
“Pada saat pandemi flu Spanyol tahun 1918 korban serangan gelombang kedua dicatat jauh lebih banyak daripada serangan pertama ,” tutur SAG.
SAG mengatakan, serangan kedua (second wave) Covid-19 mulai terjadi di Eropa, sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020. Second wave atau lonjakan kedua adalah tren kenaikan kasus yang melonjak setelah kurva kasus positif melandai, jelasnya seperti dikutip Jubir Pemerintah Aceh itu mengatakan, kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi saat ini sebanyak 592 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 31 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 511 sudah selesai isolasi, dan 50 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus suspek di seluruh Aceh dilaporkan mencapai 4.294 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.104 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 173 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 17 orang isolasi di rumah sakit.
Baksos Cegah Covid 19
Baru-baru ini, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Dinas Kesehatan bersama jajaran Pengurus Cabang Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kabupaten Aceh Besar menggelar Aksi Bakti Sosial dalam rangka mencegah Covid 19 dengan membagikan Masker dan Hand Sanitizer kepada Pedagang maupun pengunjung di pasar-pasar besar di wilayah itu yaitu Pasar Sibreh Suka Makmur, Pasar Samahani Kuta Malaka dan pasar Lambaro Ingin Jaya Aceh Besar. (Agus Rahmad B)
#PakaiMasker #JagaJarak #CuciTanganPakaiSabun adalah perilaku kunci minimalkan risiko tertular COVID-19. Disiplinkan diri, ingatkan orang lain. covid19.go.id