Takengon, tanohgayo.com– innalillahi wainnailaihi raajiun...Keluarga besar Shabela Abubakar Bupati Aceh Tengah berduka. Sujatmo, suami dari kakak kedua (Siti Suasah) dari Shabela, meninggal dunia pada hari Rabu (27 Nopember 2019) di RSU Datu Beru Takengon.
Almarhum menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 07.00 WIB di RSU Datu Beru. Sebelumnya, almarhum sejak lima bulan belakangan sudah sering dirawat di rumah sakit.
Sujatmo ayah dari 12 orang anak, kelahiran Banjarnegara. Setelah lulus kuliah ditugaskan sebagai PNS ke Kabupaten Aceh Tengah kemudian pindah ke Singkil, terus ke Banda Aceh dan akhirnya kembali bertugas di Aceh Tengah hingga masa pensiun Pada Dinas Kehutanan.
Sujatmo (72 tahun) adalah abang ipar Bupati Aceh Tengah. Shabela dan juga Tagore Abubakar dua orang yang paling sangat dekat dengan almarhum. “Yang saya tahu, Pak Sujatmo adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan dua orang yang pernah menjadi bupati di Tanoh Gayo, terutama dalam menyekolahkan Pak Tagore dan Pak Shabela,” kata Wen Rahman, penulis buku Pulang Tak Berbaju biografi singkat Shabela Abubakar.
Jelas Wyra, banyak pihak yang tidak mengetahui peran Pak Sujatmo, karena hanya mengangap sekedar abang ipar. Namun, dalam pengumpulan data penulisan buku Pulang Tak berbaju, terungkap bahwa saat Shabela Abubakar melanjutkan pendidikan di APDN Banda Aceh, Sujatmo lah yang memenuhi syarat yang diajukan Shabela. Shabela juga pernah tinggal di Singkil bersama almarhum.
Saat menceritakan masa lalu dan bagaimana membesarkan adik-adiknya, almarhum tidak ingin itu ditulis atas jerih payahnya. Sujatmo hanya ingin disebut sebagai tempat keluarga berkonsultasi bertukar pikiran, sementara tulang pungung adalah Syariah ibu kandung Shabela.
“Kadang-kadang untuk makan pun tidak dapat, tapi kalau keperluan sekolah, saya pun heran kalau diminta untuk keperluan sekolah (Shabela dan Tagore) ada aja rejeki,” ungkap Sujatmo, di kutip dari buku Pulang Tak Berbaju.
Sujatmo sosok yang sangat bersahaja. Meski sudah memiliki kedudukan ia tetap rendah hati. Bahkan hingga jelang pensiun ia belum memiliki rumah. Rumah yang ditempati sekarang di Belang Kolak II merupakan aset daerah yang sudah di dem atas arahan (paksaan) pimpinan Sujatmo saat itu. Kendaraan pun ia tidak punya, hanya mengandalkan kendaraan roda dua dari dinas hingga pensiun.
“Kalau pak Tagore lain lagi, kalau dari Medan ke Singkil, dia tidak pernah bawa oleh-oleh tapi bawa koper penuh pakaian kotor. Sangking manjanya dengan kakaknya Siti Suasah,” ungkap Wyra terkait kedekatan Almarhum Sujatmo dengan Tagore dan Shabela Abubakar.
Almarhum Sujatmo dishalat jenazah di Masjid Ruhama Takengon ba’da zuhur dan dikebumikan di pemakaman Belang Kolak II, Ujung Gerbung.