Redelong, tanohGayo.com– Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan kunjungannya ke Kabupaten Bener Meriah, Jum’at (18/6/2021), dalam rangka memperkuat kelembagaan koperasi di sektor pangan sekaligus menyelaraskan program pemerintah pusat dengan daerah terkait koperasi pangan.
Penguatan kelembagaan koperasi pangan diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat sesuai komoditi unggulan domestik di daerah. Misalnya Bener Meriah dengan kopi Gayo dan tembakau Gayo. “Koperasi selama ini 59% lebih banyak ke simpan pinjam. Jauh lebih banyak pinjamnya, simpannya sedikit,” tutur Teten.
Penguatan koperasi kini belajar dari tren negara-negara sekarang yang mana trennya menggali, mengembangkan dan memasarkan produk unggulan domestik masing-masing negara. “Sebagai contoh, Negara Norwegia kini 65% pendapatan negaranya hasil budidaya ikan Salmon. Nah, dunia sekarang sedang mencari itu, mengembangkan keunggulan domestiknya,” tandas Teten.
Teten Masduki menerangkan keunggulan domestik sumber bahan bakunya ada di daerah setempat, bukan didatangkan dari luar. Karena itu, keunggulan domestik perlu dikembangkan dan dipasarkan melalui penguatan koperasi.
Keberadaan koperasi skala besar harus diperkuat dan bisa mendunia. Badan usaha koperasi (koperasi kopi) diharapkan yang mengkonsolidasi petani kopi yang memiliki lahan dan produksi kopi. Koperasi kemudian akan menampung, memasarkan kopi sekaligus mensejahterakan para petani kopi sebagai anggotanya.
Dengan keberadaan koperasi yang fokus ke pemasaran, petani tidak akan disibukkan lagi dengan pemasaran dan bisa lebih fokus ke peningkatan produksi kualitas dan kuantitas kopinya. “Koperasi yang cukup berhadapan dengan buyer (pembeli). Koperasi harus juga membeli kopi, bukan utang ke petani. Kalau utang, tidak kuatlah petani,” kata Teten Masduki.
Mantan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Teten Masduki juga menyampaikan, guna memperkuat kelembagaan koperasi, Pemerintah akan memperkuat pembiayaan koperasi-koperasi yang sehat melalui LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir). “Intinya, produk kopi dan petani kopi harus terkonsolidasi dalam koperasi, dan koperasi punya kemampuan membeli kopi dari petani sehingga petani tidak perlu pusing jual ke mana harga berapa. Biar proses pemasaran itu di koperasi,” tegas Teten Masduki.
Menkop UKM Teten Masduki bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Bener Meriah, disambut langsung oleh Plt Bupati Bener Meriah Dailami, Sekda Haili Yoga, anggota Forkompinda dan sejumlah Kepala OPD, Kepala Dinas Koperasi Ir. Abadi, Kepala Dinas Pariwisata Irmansyah, dan Kepala Dinas Kominfo Bener Meriah Ilham Abdi di Pendopo Bupati setempat.
Kunjungan kerja Teten Masduki didampingi oleh istri Suzana Ramadhani, Staf Khusus Menteri Riza Damanik, Direktur Utama LPDB Koperasi UMKM Supomo, Asdep Pengembangan dan pembaharuan Koperasi Bagus Rahman, Direktur Bisnis LPDB Krisdianto, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh Helvizar Ibrahim. (RL/AG)