Takengon, tanohgayo.com– Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar pernah meminta pihak panitia pelaksana kegiatan daerah untuk mengundang tokoh masyarakat sebanyak-banyaknya. Hal itu disampaikan pada malam resepsi peringatan HUT ke 74 Republik Indonesia, Sabtu ( 17 Agustus 2019) lalu.
Shabela berharap mantan bupati, wakil bupati dan tokoh masyarakat lainnya diundang. Hal tersebut akan menunjukkan kebersamaan dalam membangun daerah. “Bukan karena saya butuh dihormati kalau tidak menjadi bupati lagi, tapi coba lihat di daerah lain, banyak tokoh menunjukkan daerah tersebut bersatu dalam membangun daerah,” terang Shabela. (Disadur dari berita https://tanohgayo.com/shabela-minta-mantan-bupati-diundang/)
Permintaan tersebut terlihat belum diindahkan. Salah satunya oleh panitia kegiatan malam resepsi HUT Kute Takengon ke 443 yang digelar pada, Selasa (10 Maret 2020) malam, di GOS Takengon.
Di meja/kursi tamu undangan (VIP), pantauan tanohgayo.com hanya terlihat unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pihak eksekutif dan legislatif. Sementara tokoh masyarakat diduga tidak mengisi barisan depan lokasi acara resepsi.
Pihak panitia, Ariansyah, S.Sos., MAP yang diminta tanggapan menyatakan sudah mengundang tokoh masyarakat, “Ada diundang,” kata Arian melalui sambungan telepon, Rabu (11 Maret 2020). Namun saat diminta menyebutkan tokoh masyarakat yang hadir, ia tidak dapat menyebutkan dan minta tanohgayo.com menghubungi salah satu staf setdakab.
Sesaat setelah dihubungi, menurut seorang pegawai, bahwa tidak ada mengundang tokoh masyarakat. “Tidak ada diundang (dalam daftar undangan) kalau ormas dan OKP ada,” katanya melalui sambungan telephon. (wyra)